Minggu, 27 April 2014

Tas Guclu





Tas Guclu 


Tas Guclu
Harga
Guclu Compu Traveler (With Rain Cover)
Rp. 590.000
Guclu Lea Bag 01
Rp. 690.000
Guclu Lea Bag 02
Rp. 630.000
Guclu Thunder (With Rain Cover)
Rp. 550.000
Guclu TLD-01
Rp. 330.000
Guclu TLD-02
Rp. 350.000
 

Rabu, 23 April 2014

Mata Fotografi

“Mata” Seorang Fotografer, Setajam Apa?

Dulu saya pernah mengatakan bahwa salah dua aspek menjadi fotografer yang ahli adalah “selera” dan “standard”. Sebelum ini saya sudah membahas selera. Kini saya akan coba membahas standard (niatnya sih awalnya begini, tapi biasanya nanti makin ke belakang makin melebar ke mana-mana. Siap-siap saja :D)

Apa sih yang dimaksud “standard”? Menurut kamus saya, standard di sini maksudnya adalah “seketat apa kriteria suatu foto bisa dibilang bagus”. Dengan kata lain, se”kejam” apa kita menilai suatu foto (tentunya terutama foto kita sendiri! Namanya juga mau jadi jago, foto sendiri dong yang harus ditingkatkan kualitasnya..), seteliti apa kita melihat kelemahan suatu foto, dan seberapa “niat” kita untuk mengejar kesempurnaan dan mengurangi kelemahan-kelemahan di foto kita.

Singkatnya, aspek standard ada dua: seberapa kritis kita menilai foto, dan seberapa niat/berdedikasi kita untuk menghasilkan foto yang memenuhi standar tsb.
Niat dan dedikasi sih jelas ya, tinggal bagaimana kita termotivasi saja. Nah, sekarang coba kita bahas masalah “mata” yang digunakan untuk menilai foto.
Apakah foto ini cukup kontras bagi Anda? Apakah vignettenya cukup rapi? Apakah garis-garis di latar belakang masih miring?

Apakah foto ini cukup kontras bagi Anda? Apakah vignettenya cukup rapi? Apakah garis-garis di latar belakang masih miring?

Sejujurnya, bagi saya sangat sulit untuk menjelaskan lebih detail tentang standard ini. Kenapa? Karena standard ini bukan sesuatu yang diterapkan sendirian, namun diterapkan pada konsep-konsep fotografi (baik secara teknis ataupun seni/estetis) yang digunakan:

- Sudahkah frame lurus? (Atau lebih tepatnya: apakah kemiringannya sudah sesuai yang diinginkan?)

- Apakah background sudah diblur dengan tingkat yang pas? Apakah background tidak mengganggu? Apakah obyek cukup kontras dengan background?

- Apakah warna kulit sudah sesuai keinginan? Apakah mata obyek terlihat sehat (tidak merah, sembab, atau mata panda, misalnya), apakah gigi terlihat putih?

- Apakah ada chromatic aberration? Apakah ada barrel distortion? Apakah ada vignetting (atau lebih tepatnya: apakah tingkat vignettingnya sudah sesuai yang diinginkan)?

- Apakah obyek sudah ditempatkan pada titik yang paling seimbang (baik statis ataupun dinamis) secara komposisi? Apakah tidak ada rasa “sumpek” dalam frame? Apakah tidak ada hal yang diinginkan yang masih bisa di-crop/dibuang dari frame?

- Jika otak kiri kita (yang mengenali obyek-obyek foto secara logis) ditidurkan, dan kita melihat foto dengan otak kanan (sebagai warna, garis, pola, kontras, tone, dsb.), apakah citra yang terbentuk sudah enak dilihat? (Di foto bunga di atas, garis kotak-kotak latar belakangnya membuat foto terlalu kaku bagi saya. Jika saja masih ada ruang sisa di sekitar bunga, mungkin akan saya putar 15-20 derajat.)
Sebaliknya, jika otak kanan diacuhkan sejenak, apakah foto menyampaikan pesan yang cukup berbobot? (Foto bunga di atas, misalnya.. Saya suka dengan tonenya, tapi saya merasa foto tersebut hanya seperti “permen”: enak dinikmati, namun tidak ada esensinya.)

dsb dsb dsb..

Jika saya melihat ke belakang, banyak sekali hal-hal yang dulu tidak saya sadari. Dan melihat foto-foto yang saya ambil/edit dahulu, banyak juga hal-hal yang ingin saya edit ulang karena dengan standar yang sekarang foto tersebut terlihat jelek.

Baru beberapa hari yang lalu saya ditegur orang yang mengatakan bahwa skin tone (warna kulit) model di foto saya terlihat terlalu merah, dan giginya terlihat kurang putih. Wah, ini hal baru! Sebelumnya saya bahkan tidak terpikir untuk memastikan modelnya terlihat kinclong giginya. Skin tone pun, selama tidak kelihatan kartun atau alien, masih oke lah. Sekarang, saya lebih ketat memperhatikan dua hal tersebut. Masuk akal kan? Kita tidak bisa meningkatkan kualitas foto kita di aspek-aspek yang bahkan tidak kita sadari!

Nah, bagaimana cara menaikkan standar ini?
Kritik dari luar

Paling gampang (tapi mungkin agak nyesek) adalah dengan minta kritik dari orang lain, terutama yang punya standard lebih tinggi dari kita, paling tidak di genre/jenis fotografi tertentu. Dari masukan orang lain, mungkin Anda bisa jadi menyadari sesuatu yang tadinya tidak Anda sadari (misalnya: tingkat putihnya gigi), dan/atau meningkatkan standar sehingga jadi lebih kritis (misalnya: warna kulit harus lebih kritis lagi diperhatikan).
Mengamati proses kita pribadi menilai/menikmati foto

Saya tidak bisa menekankan seberapa pentingnya bagi fotografer untuk sering melihat-lihat foto orang lain, terutama foto yang sudah banyak diakui orang sebagai foto yang bagus (paling tidak di genre fotogafi yang kita minati). Tentu bukan hanya melihat-lihat sekilas, tapi coba pelankan proses Anda melihat-lihat foto tersebut, atau amati lebih detil reaksi Anda.

Apa yang pertama menarik perhatian Anda? Ke mana kah mata Anda pertama kali tertuju? Setelah itu ke mana? Apa yang terlintas dalam benak Anda saat mata Anda “menjelajahi” foto? Apakah foto tersebut foto yang simpel dan langsung ke intinya, ataukah foto yang menyembunyikan sebuah “kejutan”? Apa yang dipikirkan oleh otak kiri Anda, dan apa yang dilihat oleh otak kanan Anda? dsb dsb dsb..

Satu hal yang mungkin perlu saya ingatkan (terutama jika foto yang Anda lihat adalah foto yang banyak diakui ahli sebagai foto bagus), adalah untuk menahan dorongan untuk “men-judge”. Seringkali, sebagai fotografer, timbul keinginan untuk menilai sang fotografer. “Oh, ininya kurang begini nih, sedangkan itunya terlalu begitu..” Jika sedang belajar, simpan dulu saja penilaian tersebut. Yang penting, amati bagaimana reaksi kita terhadap foto tersebut, dan apa saja yang kita sukai (dan tidak sukai).
Eksperimen

Terutama jika Anda menggunakan kamera digital, hampir tidak ada biaya yang dikeluarkan jika Anda memotret satu obyek lebih dari satu (atau sepuluh) kali. Coba angle baru. Coba misfokus. Coba underexpose, coba overexpose. Coba gunakan manual focus dan sengaja tetapkan fokusnya di belakang obyek. Coba di depan obyek.

Begitu pula saat post-processing/olah digital. Coba B&W. Coba sepia. Coba naikkan kontrasnya. Coba turunkan. Coba bermain dengan tools ini-itu. Coba beri pinggiran/pigura pada foto Anda, apakah berbeda rasanya? dsb dst..

Bukan berarti Anda harus selalu bereksperimen lho ya. Cape juga kalau semua hal harus dicoba ke semua foto/obyek. Yang penting jangan kungkung rasa “iseng” dalam diri Anda, jika ada rasa penasaran dan ingin mencoba hal baru, coba saja!

Meminta saran ke orang lain berarti Anda berkembang dengan mengadopsi standard orang lain (tidak ada salahnya sih). Mengamati respon terhadap foto orang lain berarti mengadopsi standard yang dipicu oleh sesuatu yang sudah dicoba orang lain. Melalui eksperimen lah Anda bisa mengadopsi standard yang belum terpikirkan/dicoba oleh orang lain

Pendidikan
Tentu saja, Anda bisa ikut seminar atau kursus atau baca buku.. atau baca blog
 
 











Minggu, 20 April 2014

Accecories Gopro



Accecories Gopro 
Item Barang
Harga
GP03 Tripod Mount
Rp. 60.000
GP23 Head Strap Mount
Rp. 100.000
GP53 Charger F’gopro  
Rp. 250.000
GP93 Velcro Wrist Band
Rp. 150.000
GP46 Floaty
Rp. 110.000
GP36 Replacement Batt
Rp. 107.000
GP82 Floaty Bobber With Strap F’Gopro
Rp. 150.000
GP02 Bicycle Handlebar
Rp. 105.000
GP83 Eva Collecting Box
Rp. 140.000
GP25 Chest Mount
Rp. 185.000
GP66 Roll Bar Mount
Rp. 160.000
GP90 Ligh weight Head
Rp. 130.000
GP39 Eva Case
Rp. 130.000
GP37 Charger F’gopro
Rp. 120.000
GP92 Helmet Mount
Rp. 150.000
GP70 Suction Cup Mount
Rp. 150.000
GP04 Vented Helmet
Rp.   90.000
GP17 Suction Cup Mount
Rp. 105.000
GP62 Aluminium Bicycle
Rp. 150.000
GP63 Aluminium Bicycle Standar
Rp. 133.000
GP73 Bicycle Mount
Rp. 135.000
GP85 Light Weight 3 Point
Rp. 170.000
GP61 Suction Cup Mount
Rp. 150.000
GP96 Lens Cap F’gopro
Rp.  100.000
GP98 Silicone Case
Rp. 150.000
GP99 Tripod Adapter
Rp. 99.000
GP10 2x Flat Mount & 2x Curved Mount with 3M Adhesive Pads
Rp. 95.000
GP06 2x Horizontal Surface Quick Realease Buckle
Rp. 100.000
GP108 2x Rubber Locking Plug
Rp. 75.000
GP20 2x Vertical Surface J-Hook Buckle
Rp. 105.000
GP215 3.5mm Mic Adapter
Rp.140.000
GP14 3M Adhesive Pads
Rp. 90.000
GP204 52mm Filter Ring
Rp. 250.000
GP203 58mm Filter Ring
Rp. 250.000
GP217 Aluminium Lanyard Ring Mount
Rp. 120.000
GP89 Anti-Fog Insert
Rp. 100.000
GP107 Backdoor For Hero3+
Rp. 95.000
GP72 Bacpac Frame With Quick Realese Bundle and Thumb Knob
Rp. 235.000
GP52 Black Pouch
Rp. 55.000
GP21 Camera Tethers with 3M tape
Rp. 65.000
GP84 Caps
Rp. 70.000
GP37 Charger
Rp. 120.000
GP53 Charger
Rp. 250.000
GP25 Chest Mount Harness          
Rp. 185.000
GP218 CNC Aluminium Alloy Lens Strap Ring with Allen Key
Rp. 100.000
GP45 CNC Aluminium Arms and Screws
Rp. 350.000
GP220 CNC Aluminium Backdoor Clip
Rp. 110.000
GP210 CNC Aluminium Cage
Rp. 500.000
GP216 CNC Aluminium Thumb Knob Stainless Thumb Knob
Rp. 50.000
GP219 CNC Aluminium Tripod Mount
Rp. 105.000
GP202 Dual Charger
Rp. 150.000
GP110 Eva Collection Box Big Size
Rp. 230.000
GP102 Eva Collection Box Middle Size
Rp. 180.000
GP205 Handgrip
Rp. 105.000
GP208 Handgrip Stabilizer
Rp. 1.500.000
GP69 HDMI Cable 1.5m
Rp. 125.000
GP79 Helmet Arm with Mount and Thumb Knob
Rp. 120.000
GP92 Helmet Mount
Rp. 150.000
GP207 Kernel 52mm Red Filter
Rp. 300.000
GP206 Kernel 58mm Red Filter
Rp. 350.000
GP209  LCD Bacpac
Rp. 900.000
GP90 Light Weight Headstrap
Rp.130.000
GP221 Mini Rail Mount (Gun Mount)
Rp.105.000
GP103 Mini Tripod
Rp. 75.000
GP201 Mobile Phone Holder
Rp. 65.000
GP105 Set Of Surfboards Mount
Rp. 250.000
GP223 Shoulder Mount Harness (Deluxe Version)
Rp. 210.000
GP222 Shoulder Mount Harness
Rp. 170.000
GP41 Silicone Case
Rp.105.000
GP42 Silicone Case
Rp. 70.000
GP70 Suction Cup Mount
Rp. 150.000
GP15 Three Way Adjustable Pivot Arm
Rp. 100.000
GP08 Thumb Knob
Rp. 45.000
NB: Untuk Melihat Detail Gambar Bisa Dilihat Di Kaskus Camzonephotolov